Dalam memulai suatu Bisnis,
yang paling menghambat seseorang
bukan modal ataupun ilmu tetapi
adalah rasa takut menghadapi
resiko. Apabila kita mau memulai
bisnis harus belajar yang namanya
menimbang resiko, dimana kita
dapat tahu dan menilai berapa
besar resiko yang akan kita hadapi
ketika memulai bisnis tersebut.
Caranya menimbang resiko dapat
dilihat
Videonya di
http://www.screencast.com/t/NhFM2h7e
Artikelnya:
Sering kali seseorang ingin memulai bisnis, yang menghambat
mereka bukan karena kurang ilmu nya, pengetahuan, atau bahkan
kurang modal, melainkan rasa takut. Takut lah yang menghambat
mereka untuk memulai bisnis, kalau kita mau mulai belajar bisnis
alangkah baik nya kita mengenal satu yang nama nya resiko.
Resiko dengan beresiko adalah berbeda, resiko ada 2 unsur.
Yaitu, pertama besar kecil kemungkinan terjadi nya, yang
kedua adalah besar kecil akibat nya, bisa itu positif atau
negatif. Sedangkan beresiko apabila kita sudah menimbang
resiko nya, yaitu besar kecil kemungkinan terjadi nya serta besar
kecil akibat negatif nya dan positif nya. Ternyata resiko nya tidak
bisa kita terima, berarti bisnis tersebut beresiko.
Mari kita tes dengan angka, misal nya anda mulai bisnis
dengan kemungkinan berhasil 1:9. Maksud nya apa, anda bisnis
10 kali berhasil nya cuma sekali, yang kesepuluh bangkrut. Kirakira
anda mau atau tidak, tentu saja anda berbicara tidak mau.
Kenapa tidak mau karena anda merasa kemungkinan gagal nya
jauh lebih besar dan anda tidak mau. Anda lupa menimbang apa
yang perlu anda timbang? Yaitu besar kecil nya akibat nya kalau
terjadi. Misal nya begini, kalau anda bisnis akibat nya kalau gagal
anda cuma bayar satu, tetapi kalau berhasil anda dapat 50 kali.
Mari sekarang kita hitung lagi, saya ulangi sekali lagi. Kalau anda
tidak berhasil efek nya paling buruk anda bayar nya cuma satu.
Tetapi sekali berhasil anda dapat 50 resiko nya, bisa anda terima.
Mari kita hitung usaha anda, 10 kali berhasil nya cuma 1.
Berarti anda gagal nya 9 kali dan anda bayar satu, satu saja.
Tetapi kalau anda berhasil dapat nya 50 kira-kira mau tidak? Mau,
berapa kali. Anda pasti mau sebanyak-banyak nya bisnis dengan
kemungkinan berhasil 10 persen. Karena kalau sekali berhasil
anda dapat 50 kali lipat di banding kalau anda gagal sekali.
Sekarang ketika mulai bisnis kita akan selalu menimbang akan
hal ini. Kemungkinan berhasil nya berapa persen dan kemudian
yang kedua adalah akibat nya apa kalau saya berhasil saya dapat
apa? Tetapi kalau saya tidak berhasil saya bayar berapa. Berarti
tergantung juga satu unsur lagi dari kondisi keuangan anda.
Kalau kondisi keuangan anda hari ini misalnya 20, anda
mainnya berapa? Misalnya anda main nya dua,dua,dua. atau anda
main nya satu,satu. Atau main nya sepuluh, sepuluh dan anda
cuma main dua kali saja. Kalau kemungkinan berhasil nya 1:9 atau
10 persen, anda cuma punya uang 20 anda harus main dan main
nya satuan saja. Misal nya Rp 20.000.000 anda main nya Rp
1.000.000, Rp.1.000.000. Tetapi kalau Rp 100.000.000 anda main
Rp10.000.000 ,Rp10.000.000 .
Karena rasio keberhasilan nya 1:9 main 10 kali 9 kali gagal dan
1 kali berhasil. Mungkin tidak ternyata luput anda main
Rp20.000.000 dan ikut Rp 1.000.000. Kalau sampai kalah 15 kali
pun tidak masalah. Begitu ke 16 kali menang dan dapat
Rp50.000.000 baru seru. Dengan demikian ketika memulai bisnis
anda mulai tanya, resiko nya apa.
Resiko yang paling buruk apa, misalnya resiko paling buruk
saya kehilangan sejumlah uang sekian. Saya sudah rela,
kemudian kemungkinan berhasil nya 50:50. Dan kalau saya
berhasil dapat nya “Lima kali lipat”. Yang paling penting saya bisa
main 3 kali sampai 4 kali. sekali menang saya dapat 5 kali lipat.
Dengan me manage resiko seperti ini kita gali pertanyaan lagi.
Misalnya begini, ketika mau mulai bisnis, akibat nya kalau saya
bisnis ini saya kehilangan Rp100.000.000 , dan Rp100.000.000
masih bisa saya terima. Tetapi lebih baik anda tanya lagi supaya
kalau Rp1.000.000 kemungkinan resiko nya jauh lebih kecil. Ini
bisa tidak pakai istilah bagi hasil. Tidak harus keluar modal terlebih
dahulu, modal nya bisa dari orang lain terlebih dahulu atau dari
suplier anda.
Sehingga anda tidak pakai modal dan kemungkinan anda
ruginya jauh lebih nol lagi karena sudah tanpa modal sama
sekali. Kemudian anda bisa “Konsinyasi” terlebih dahulu, akibat
nya kalau anda tidak laku anda bisa kembalikan saja.
Pertanyaan kedua supaya kemungkinan berhasil nya jauh lebih
besar setelah anda mulai menimbang resiko anda jangan lupa
tanya kedua hal ini. Karena supaya akibatnya jauh lebih kecil, bisa
tidak konsinyasi dulu atau bisa tidak ada garansi nya. Supaya
kemungkinan untung jauh lebih besar, saya harus belajar dengan
siapa. Ketika anda menimbang seperti ini, hidup anda akan jauh
lebih berani ambil resiko. Karena resiko selalu ada dan bisa
terjadi dimana-mana.
Memang di luar pemikiran kita, tetapi kalau kita bisa terima
anda mendengarkan cd saya ini anda juga menyaksikan dvd ini.
Pertanyaan nya ada tidak resiko nya? Bisa jadi rumah anda di
tabrak pesawat terbang dan anda mati, mungkin tidak? Itu
mungkin sekali dan pertanyaan nya itu resiko dan ini kemungkinan
nya kecil. Atau bisa juga saat ini jika anda nonton ramai-ramai
bersama saudara anda mungkin tidak kemungkinan nya dapat
terjadi, atau resiko ini terjadi tetapi akibat nya kecil. Misalnya orang
yang seruangan anda kentut, pasti kan ada efeknya. Ya efeknya
itu bau, kemungkinan terjadi nya besar dan itu bisa kita abaikan.
Sesuatu hal yang kita timbang ini kita tidak mampu menerima
nya berarti resiko.
Anda mulai usaha dengan modal 10 Milyar, duit anda cuma 2
Milyar. Yang 8 Milyar anda utang dengan cara anda gadaikan
rumah dan sebagainya, bahkan anda hutang kepada mafia dan
mafia nya kejam sekali. “Awas ya saya tahu anak mu sekolah
dimana kalau ada apa-apa nanti saya incar anak mu”. Kemudian
anda kerja sama dengan orang yang baru anda kenal, dan orang
tadi baru 2 bulan keluar dari penjara. Bagi anda bisnis nya
beresiko tidak, tetapi dengan kondisi yang sama dan dengan
kepemilikan harta nya lebih banyak. Misalnya Bill Gates modalnya
10 Milyar kemungkinan berhasil nya hampir nol karena partner nya
habis keluar dari penjara dan dia bergelut di dunia yang baru. Bagi
Bill Gates itu beresiko atau tidak beresiko. Saya simpulkan kalau
anda mau bisnis atau investasi pertimbang kan resiko atau
beresiko.
Kalau resiko nya ada dan anda terima kemungkinan berhasil
dan bisa anda terima. Kalau anda kena resiko lebih kecil maka
akibat nya kecil. Dan juga siapa yang bisa bantu saya saya harus
join sama siapa dan sudah anda timbang semua ternyata masih
bisa terima resiko dengan misi kekayaan anda. Apalagi
kemungkinan kalau menang dapat nya banyak. “Why not”.
Makanya saya Tung Desem Waringin saya sering buka dan tutup
perusahaan karena sudah menimbang resiko, kalau tidak jadi
tutup dan kalau jadi meledak lebih besar. Semoga bermanfaat
saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam Dahsyat.
Action Plan:
1. Buat list rencana Bisnis baru
2. Nilai berapa resikonya
3. Apakah merupakan Bisnis yang resikonya dapat Anda terima?
Semoga Bermanfaat
http://tdwmastery.com/bm/?id=54069